Keluarga Yang Memalukan



Keluarga Yang memalukan
         
          Pada suatu hari, ada sebuah keluarga yang sangat memalukan. Keluarga ini hidup sangat sederhana dan beranggotakan 4 orang yaitu, Haidar dan Mia sebagai Bapak dan Ibu serta Dodo dan Putra sebagai anak. Orang di kampung sering bilang bahwa keluarga ini kurang teliti bahkan sampai suatu hari, Dodo lupa untuk mengumpulkan ulangan di meja guru karena sedang asyik main pesawat terbang dari kertas ulangannya. Tetapi di keluarga ini hanya ada satu anggota yang sangat teliti dalam melakukan apapun yaitu Mia. Sebagai Istri sejati Pak Haidar, Mia selalu menyiapkan peralatan sekolah dan kerja Bapak Haidar dan anaknya.Pada suatu saat Ibu Mia berkata kepada Pak Haidar, “Jangan lupa perjanjian kita berupa pergi haji bersama semua anak ya Pak” kata ibu Mia. “Oh iya, bapak lupa, nanti bapak kumpulin duit dan nabung buat haji setiap gajian” kata Pak Haidar. “amin, semoga dapat berkah ya” doa Ibu Mia.

 Keesokan harinya, Dodo dan Putra akan masuk sekolah di SD Tepian Langit yang harga sekolahnya cukup Mahal. “Kakak enak sekali sudah dapat uang saku, bisa beli jajanan di sekolah setiapharinya” ucap Dodo. “Ia memang enak untuk dapat uang saku, tetapi kita harus hemat agar bias ditabung” Ucap Kakak Putra. “Emangnya kakak mau nabung apa?” ujar Dodo. “Kakak mau nabung buat beli laptop beat Bela jar di SMP favorites manta” cap Putra. Bel tanda masuk telah berbunyi, seluruh siswa baris-berbaris di lapangan sekolah dengan rapi. Ternyata hari ini itu upacara, Dodo langsung terkejut. “Oh iya, saya lupa membawa topi upacara!” kata Dodo dengan panik. “Mana topi upacaranya?” tanya Bu Guru. “Ketinggalan bu di rumah, saya kira ini hari Selasa bu” Ucap Dodo dengan sopan. “Ya sudah, Dodo masih ingat tidak dengan sanksi jika tidak membawa topi upacara” kata Ibu Guru dengan tegas. “Ia bu, saya mengerti” kata Dodo. Pas upacara selesai semua murid bergegas menuju kelas masing-masing kecuali Dodo. Bu guru seusai melaksanakan hukumnya yaitu berdiri di lapangan selama 15 menit. Bu Guru bilang bahwa kelusaan harinya akan mengadakan ulangan matematika
Kebesokan harinya, Dodo diajak untuk bermain di taman dekat rumahnya oleh teman-teman.”Ayo Do! Kita main ditaman” Ucap teman-temannya. “Ia, bentar aku harus tanya mama aku dulu” ujar Dodo.”Ok, kita tunggu di taman ya.” ucap teman-teman. Dodo langsung ke dapur dimana mamanya berada. “Ia boleh saja asalkan tidak kemalaman, kan dodo besok ada ulangan Matematika” Ucap Mama. “Baik bu” ucap Dodo. Dengan semangat Dodo langsung pergi ke taman buat bermain, semoga Dodo tidak lupa dengan omongan ibunya. Jam sekarang sudah menunjukkan jam 3 sore. Dodo dan temannya hampir lupa waktu. Dodo berpamitan kepada temannya dan mengajak temannya untuk pulang juga karena besok ada ulangan Matematika.
          Dodo sekarang lagi sedang belajar matematika buat ulangan besok.”Dodo jangan lupa untuk mengerjakan soal dengan teliti dan juga jangan lupa untuk membaca bismillah sebelum mengerjakan soal-soalnya” dinasehati oleh Ibu. “Iabu, terima kasih sudah mengingatkan saya kembali” Ucap Dodo. Hari sudah larut malam, saatnya Dodo untuk tidur. Dodo tidak pernah lupa untuk sikat gigi dan melaksanakan ibadah sholat Isya. Sama juga dengan kakaknya, tetapi tidurnya lebih larut malam kira-kira jam 10.00 karena ada persiapan ujian nasional.
          Pada Pagi hari, Pak Haidar terkena sakit flu dan tidak bias masuk kerja. Dodo dan Putra diantarkan oleh ibunya ke sekolah dengan berjalan. Dodo sekarang sedang melaksanakan ulangan Matematika. Dodo tidak pernah lupa untuk membaca doa dan mengerjakan soal dengan teliti dan rapih. “Tinggal 5 menit lagi sisa waktu untuk mengerjakan soal ulangan, sebelum mengumpulkan diharapkan untuk memeriksa soal dengan baik dan hati-hati” Ucap Bu Guru. Dodo  bu, terima kasih sudah mengingatkan saya kembali” Ucap Dodo. Hari sudah larut malam, saatnya Dodo untuk tidur. Dodo tidak pernah lupa untuk sikat gigi dan melaksanakan ibadah sholat Isya. Sama juga dengan kakaknya, tetapi tidurnya lebih larut malam kira-kira jam 10.00 karena ada persiapan ujian nasional.
          Pada Pagi hari, Pak Haidar terkena sakit flu dan tidak bias masuk kerja. Dodo dan Putra diantarkan oleh ibunya ke sekolah dengan berjalan. Dodo sekarang sedang melaksanakan ulangan Matematika. Dodo tidak pernah lupa untuk membaca doa dan mengerjakan soal dengan teliti dan rapih. “Tinggal 5 menit lagi sisa waktu untuk mengerjakan soal ulangan, sebelum mengumpulkan diharapkan untuk memeriksa soal dengan baik dan hati-hati” Ucap Bu Guru. Dodo dengan rasa tegang dan tergesah-gesah mengerjakan lima soal yang belum dijawab, namun soalnya Sangat panjang lebar karena jawablah. Untungnya Dodo dapat menyelesaikannya dengan cepat. “Waktu habis silahkan mengumpulkan lembar jawaban dan soal di sebelah kanan dan kiri meja kalian” ucap Bu Guru. “Siap bu!” dengan suara kencang semua murid. Dodo ketika sudah selesai masih terasa takut karena belum diperiksa. Ketika pulang sekolah Dodo dan kakaknya putra menemukan sebuah dompet yang isinya banyak duit. Apakah mereka akan mengambil dan tidak melaporkan kepada yang berhak atau mereka akan memberikannya kepada kantor polisi terdekat? Dengan ikhlas mereka memilih untuk memberikannya kepada kantor polisi terdekat. Pada saat pulang kerumah mereka menemukan sebuah kotak yang isinya korek api. Di belakangnya terdapat sebuah kertas bertuliskan buat Dodo dan Putra dan ada tulisan yang mengatakan bahwa setiap satu korek api yang dinyalakan sama dengan satu permintaan. Dodo dan putra menyalakan 2 korek api dengan mengatakan “Saya ingin bapak menjadi sembuh dan tidak akan pernah sakit lagi” ucap Putra. “Saya ingin apa yang diinginkan umat untuk haji” ucap Dodo. Dengan ajaib kotak yang berisi korek api itu hanyut dan dijadikan permintaan yang mereka inginkan. Dengan bergegas mereka masuk rumah dan langsung memberitahukan mamanya tentang kejadian itu. Dengan rasa sedih mamanya mengucapkan Alhamdulilah. Dan langsung memeluk mereka berdua. Dengan rasa senang mereka hidup dengan bahagia dan menjadi Keluarga yang berani dan jujur.
          Walaupun begitu mereka masih giat belajar dan bekerja. Mereka selalu berusaha untuk menjadi keluarga yang benar. Dan itulah yang menyebabkan hidup mereka selalu sukses. Akhirnya mereka hidup bahagia untuk selamanya.
                                               “Cerita Selesai" 

Komentar

Posting Komentar